Sabtu, 25 Februari 2012

Ikrar di Tahun Pertama

Saya sedang iseng membuka grup facebook angkatan jurusan saya untuk mengepost sebuah artikel sambil melihat-lihat postingan dari teman yang lain sebelum-sebelumnya. Dan saya tertarik dengan apa yang diposting teman saya, namanya Arai. Mengutip dari temannya, yaitu sebuah ikrar yang pernah saya dan teman-teman lain lafalkan ketika kami memulai tahun pertama sebagai mahasiswa.


Kami…
Segenap mahasiswa Institut Teknologi Bandung
Demi Ibu Pertiwi, berjanji akan menuntut ilmu
Keterampilan dan watak penghayatan dengan ketekunan dan kesadaran bagi kesejahteraan bangsa Indonesia
Peri kemanusiaan dan peradaban berdasarkan Pancasila
Kami berjanji…
Akan menegakkan dan menjunjung tinggi kejujuran dan keluhuran pendidikan serta susila mahasiswa
Kami berjanji…
Akan setia pada almamater Institut Teknologi Bandung serta Bangsa dan Negara kami, Republik Indonesia
Demi itu kami mohon Tuhanku, rahmat dan tuntunan-Mu

Kami…
Segenap mahasiswa Institut Teknologi Bandung
Sadar, bahwa kami hanyalah sebagian kecil dari rakyat Indonesia
Yang berkesempatan menikmati pendidikan atas beban rakyat Indonesia
Sadar, bahwa kami dituntut untuk berperan dalam perbaikan dan pembaharuan masyarakat Indonesia
Sadar, bahwa pada pundak kami ini tertumpu harapan masa depan Indonesia
Karenanya:
Kami tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus mendahulukan kebutuhan masyarakat
Kami tidak akan menunda-nunda tindakan kami untuk berperan dan membuat perubahan mulai dari diri kami sendiri
Kami bekerja keras untuk mewujudkan harapan rakyat bangsa, dan Negara Indonesia serta almamater Institut Teknologi Bandung
Ikrar ini akan segera kami buktikan, dalam tindakan nyata dari kami


Ikrar yang diucapkan oleh mahasiswa/i ITB pertama kali di Sasana Budaya Ganesha. Terima kasih telah mengingatkannya ya :) Sejujurnya saya sudah hampir melupakan bahwa saya pernah melafalkan ini. Mungkin pada saat itu saya hanya seperti robot yang mengulang kata-kata, tanpa memaknai dan mengingatnya dalam-dalam. Ini adalah janji dan tanggung jawab.

Bismillah...

*)saya menulis ini untuk mengingatkan diri sendiri

Selasa, 21 Februari 2012

Ada apa dengan gadget saya?

Ada 3 barang elektronik saya yang tingkahnya sedang aneh.

  • HP saya tiba-tiba kehilangan seluruh contacts, di saat saya harus menghubungi dan dihubungi banyak pihak yang bahkan tidak seluruhnya saya kenal. Saya butuh nomor-nomor mereka! Bahkan mengirim sms atau pun menelepon tidak bisa. Akhirnya saya mengandalkan jaringan internet untuk mengirim sms melalui yahoo messenger dan chat facebook. Dan pada sore harinya HP saya kembali bisa dihubungi, tapi.... seluruh nomor tetap hilang D': Sekembalinya ke kamar kosan saya coba memasukan lagi contacts yang sempat saya back up dari HP sebelumnya. Berhasil! Meskipun ada beberapa contacts baru yang tidak tersimpan, tapi ya lumayan... Dan masalah belum berakhir. Rupanya saya harus membuka contacts dari SMS. Ketika saya buka phonebook,
Kosong....
(efek angin-angin berhembus dan suara jangkrik)


  • Laptop mati 5 menit sekali. Saya sebenarnya sudah cukup sadar dari jauh sebelumnya ada yang tidak beres dengan laptop ini. Lemotnya minta ampun, antivirus berlum terupdate, dan sepertinya bervirus. Tiba-tiba beberapa hari yang lalu keadaan semakin parah. Di tengah-tengah mengerjakan tugas kelompok yang menggunakan laptop, tiba-tiba laptop ini mati mendadak. Saya anggap biasa, saya nyalakan lagi. Lalu saya mulai mengetik, dan tiba-tiba selang 5 menit mati lagi. Begitu seterusnya sampai saya frustasi. Baiklah, saya menyerah. Saya bawa ke tempat urusan perkomputeran di kampus saya, namanya Comlabs. Saya keluarkan uang 90 ribu rupiah untuk update, upgrade windows 7, dan install beberapa program penting. Esok harinya laptop saya kembali dengan performa lebih mantap. :)
  • Hardisk eksternal tidak terbaca. Saya menyimpan seluruh hasil jepretan dan video apapun itu di hardisk eksternal saya. Kapasitas hardisk yang sebesar 500 GB sudah terisi setengahnya. Beberapa hari yang lalu saya gunakan hardisk seperti biasa di pagi hari. Malamnya ketika saya mau mengambil foto dari hardisk ini, tiba-tiba nama hardisk saya yang seharusnya "Aranti Adriarani" menjadi "Local Disk F:" dan setiap tercolok selalu minta diformat. ADA APA INI?? Saya coba tanya sana sini dan segala cara dari hasil googling hingga pukul 2 pagi, tapi hasilnya nihil.

Hilang data = Hilang harta

Terutama dengan hasil jepretan saya, hasil bertualang ke mana-mana. :( Saya menyesal belum sempat menceritakan semuanya di blog ini atau minimal memasukan foto-foto perjalanan saya ke social media. Hardisk saya belum saya coba betulkan. Saya sudah coba di Comlabs tapi mereka tidak punya softwarenya. Sarannya adalah membawanya ke Jaya Plaza di Ahmad Yani, dengan nama toko "Dokter Hardisk".

Besok-besok akan saya coba ke sana.. Semoga Pak Dokter hardisk bisa menyembuhkan dan mengembalikan data dalam hardisk saya... Aamiin.

*) Hikmah : jangan terlalu bergantung pada gadget. Backup data selalu penting, dan memasukan data ke dunia maya juga lebih aman. Selain itu jangan gaptek! (saya akui saya cukup gaptek untuk soal kaya gini -__-) Berusaha mengerti problematika gadget kita, sehingga tahu tindakan yang tepat.

Baiklah saya coba ikhlaskan dan pasrah akan kelangsungan hidup data-data di hardisk saya. Mungkin saya kurang beramal.. (introspeksi diri)

.....

Senin, 20 Februari 2012

Menikmati Baksil di Akhir Minggu

Minggu, 19 Januari 2012

Dengan judul Sunday Smile, acara ini sukses menyulap hutan kota Babakan Siliwangi sangat dinikmati banyak orang. Dengan konsep piknik dan musik akustik, kita diajak untuk mampir, beristirahat, dan merasakan nikmatnya bermain di hutan kota ini.

Acara dimulai pukul 9 pagi, tapi saya baru sampai sekitar pukul 10.30. Saya sempat dibuat kaget dengan antusiasme orang-orang yang ditunjukkan dengan cukup banyaknya orang yang hadir. Ada yang menikmati kue-kue dan minuman, ada yang asyik mengobrol, ada yang asyik mendengarkan musik dari depan panggung sambil duduk di tikar maupun sambil berdiri.



Minuman dengan campuran teh, daun mint, sirup, potongan strawberry segar, dan perasan jeruk yang segar!

Cake yang sudah jadi, diberi olesan cream dan taburan kacang di atasnya.
Ini dia teman-teman dari White Plate yang terkenal dengan cake sedapnya!


Silahkan diambil sesukamu. Hmm Yummy! :9


Penampilannya menarik perhatian banyak orang :)

Acara piknik ini diprakarsai oleh teman super saya, Gadis Prameswari Azahra. Gadis adalah penggagas bentuk gerakan komunitas Hayu Ulin Di Baksil!, dengan tujuan mulia menjaga pemanfaatan hutan kota Baksil. Dengan jaringannya dari berbagai kalangan, ia bisa menggandeng banyak pihak untuk mendukung kegiatan ini. Inilah beberapa pihak dan komunitas yang memberi dukungan di belakangnya, saling bekerjasama dan melengkapi untuk menyukseskan acara ini, yaitu: Potluck, Bestik Demang, Bambookai, Yuky, Bdg Cycle Chic, Hayu Ulin di Baksil! , dan Keuken.

Tujuannya sederhana, ajakan bermain di Babakan Siliwangi.


Angsa & Serigala

TitoTessa

Awan mendung dan dinginnya angin menambah pensuasanaan. Panggung berlatar akar-akar gantung baru pertama kali saya lihat di sini! Sambil mengunyah cake pisang dari White Plate yang dibagikan gratis (rasanya enak sekaliiiiiii), saya duduk dan menikmati alunan musik. Dan hujan pun membubarkan acara. Sekitar pukul 12.30 langit yang tadinya mendung mulai menurunkan hujan. Semuanya saling bantu beberes dan berteduh di Sanggar Olah Seni. Katanya acara akan dilanjutkan di sana, tetapi setelah hujan agak reda saya putuskan untuk pulang lebih dulu. Terima kasih untuk acaranya! :)

Ide ini sangat cerdas! Sebuah kegiatan sederhana sebagai bentuk pemanfaatan hutan kota sebagai public space. Semoga bisa membangun mimpi dan ide yang lainnya dalam menjaga pemeliharaan Babakan Siliwangi! :)



Sejenak Main ke Negeri Bawah Laut


Senin sore, 23 Januari 2012 (Libur Imlek)

Senin ini tadinya saya berencana mencari objek foto perayaan Imlek. Tapi rencana itu tergantikan. Saya akhirnya menghabiskan setengah hari menjenguk adik bayi teman saya yang baru lahir. (Halo Andra! :))

Sekembalinya dari Cibaduyut, saya ikut saja rute teman-teman yang berencana bertemu teman kami yang lain di Jalan Raden Patah. Untuk yang belum tahu Jalan Raden Patah, jalan ini letaknya di belakang Jalan Dipati Ukur, Bandung. Saya lupa nomor rumahnya, tetapi tempat ini bentuknya memang rumahan. Desain rumah adalah kos-kosan di bagian belakang, dan di bagian depan disewakan untuk kantor, galeri, dan studio. Kebetulan sekali sedang ada pameran di sana! :D


Setelah menyapa sana-sini, saya pun masuk ke ruang pameran. Masuk dari pintu depan, terpampang tulisan "Monster Day" yang membuat saya makin penasaran. Setelah menulis nama di buku tamu, saya pun masuk. Sebelumnya Kak Kandi sudah sedikit memberikan spoiler, katanya

"Di ruangan pertama seperti di dasar laut! Keren pisaaaan." kira-kira begitu.

Dan jeeeng. Ruangan yang tidak terlalu besar dengan balutan cermin di dindingnya disulap menjadi seperti di dasar laut. Efek cermin mempermanis karya tetumbu karang dan ikan-ikan kecil yang menggantung di atasnya.


Masuk ke ruangan kedua lebih membuat saya menganga kagum. Bentuk-bentuk boneka rajutan monster gurita yang cenderung menggemaskan ini digantung apik dengan bantuan tali yang bening. Waaaah ini keren bangeeeeeeeeeet! Seakan-akan gurita-gurita ini berenang dalam air dan saya sedang berada di dalamnya.



Di ruang terakhir saya menemui monster laut sangat besar dengan balutan pin-pin berbentuk bunga dengan diberikan mata di tiap bagian tengahnya. Pin ini dibagikan gratis untuk pengunjung! Senangnyaa :)

Yang menempel-nempel itu bisa kita ambil lho! :)

Tiga ruangan pameran ini cukup membuat saya geleng-geleng kepala. Saya dan yang lain sempat mengobrol dengan si empunya karya, namanya Mas Mulyana, yang menyebut dirinya Moels. Untuk karya tetumbu karang adalah karya duet dengan temannya, 800an pin dibantu banyak teman-teman, sedangkan sisanya digarap sendiri. Ia adalah salah satu pemberi kelas merajut di Tobucil. Rajut mertajut di tangannyasudah jadi makanan sehari-hari :D

Hasil karya yang dijual di meja depan. Gantungan kecil yang menggemaskan

Waaah ini dia yang namanya cuci mata sore-sore :)

Untuk melihat karya-karya lengkap "The Mogus" bisa dibuka link blognya di sini.



Sabtu, 18 Februari 2012

Bermain, bebersih, dan berbagi cerita di Cikapundung

29 Januari 2012 di Minggu pagi yang cerah

Dengan sangat terlambat saya baru sempat bercerita tentang kegiatan insidental ini. Sebenarnya tidak juga, kegiatan ini sempat menjadi rencana program kerja saya dan teman-teman departemen eksternal Ugreen. Tapi persiapannya cukup kilat!

Persiapan awal dilakukan oleh duo teman saya Wisnu dan Rizky. Kami memang sudah berencana dari bulan Desember akhir untuk mengajak teman-teman organisasi kami, Ugreen ke Sungai Cikapundung. Dan ternyata di waktu yang sama, Kelompok Pecinta Alam Sadagori pun punya rencana serupa. Maka dikolaborasikanlah acara ini. Tanggal tersebut adalah minggu pertama kami masuk kuliah setelah libur akhir tahun. Secara mendadak saya buat rapat tim eksternal Ugreen di hari Senin, membagi tugas, membagi undangan ke lembaga lain di hari Kamis, dan baru membuat teknis lapangan di hari Sabtu!

Akhirnya jadilah acara ini. Dengan berbekal trash bag, sepatu keds siap basah, baju siap kotor, sapu lidi, dan air minum, kami pun bergerak. Berangkat dari Kampus ITB pukul 08.00 dan sampailah kami di Indonesia Power (Dago Atas). Rencananya kami akan menyusuri Sungai Cikapundung dari titik ini hingga ke Dago Bengkok, di base camp sebuah komunitas bernama Cikapundung Rehabilitation Program (CRP). Rekan-rekan dari CRP banyak diturunkan untuk mendampingi kami. Berkegiatan di Cikapundung sudah menjadi rutinitas mereka.

Jumlah peserta sekitar 60 dan kami dibagi menjadi 3 tim. Sebagian besar tim laki-laki mulai bergerak dari Indonesia Power, sedangkan sisanya mengambil rute lebih aman di bagian lebih bawah lagi. Dan ya, sampahnya tidak hanya di badan sungai, tapi juga di bantarannya. Dengan bersemangat semua orang, baik laki-laki dan perempuan menerjunkan badannya ke air. Semuanya bergotong royong memasukan sampah, mengangkut sampah ke atas air.

Di daerah Indonesia Power (Dok. Rasyid Aziz)


Berusaha mengambil sampah yang besar dan sulit diambil. Tidak pantang menyerah! (Dok. Rasyid Aziz)


(Dok. Rasyid Aziz)

Di satu titik saya sempat berkenalan dengan 3 orang teman kecil, namanya Aina, Resti, dan Wina. Dengan sangat heroik mereka membantu kami memunguti sampah! Bahkan sampah yang di dalam lumpur pun masih dengan bersemangat mereka ambil. Dan lama kelamaan teman-teman laki-lakinya mulai berdatangan. Tetapi yang lainnya lebih tertarik untuk bermain air. Mereka penduduk sini yang sering bermain di Sungai ini.

Ini dia teman kecil yang ikut membantu dan meramaikan :) (Dok. Pribadi)

Pada saat yang sama saya melihat anak-anak ini bermain air, saya memandangi pipa-pipa buangan yang keluar dari rumah-rumah di bantaran sungai. Ya.. ada air cucian dengan busa-busa, daaan.... tiba-tiba ada air berwarna kuning yang keluar! Aaaah itu pasti dari toilet! Saya langsung geleng-geleng kepala. Ya tidak heran sih, mengingat semenjak saya kuliah di Teknik Lingkungan, hal ini sudah jadi fenomena masyarakat. Ketika sungai diletakkan di belakang bangunan, maka sungai tersebut fungsinya beralih menjadi "septik tank raksasa" dan "tempat
sampah".

Air dari buangan toilet yang keluar dari pipa menuju sungai. Lihat warna kuningnya kan? Hii (Dok. Pribadi)

Sampah warga yang secara sengaja dibuang ke sungai (Dok. Pribadi)

Sampah yang telah kami kumpulkan secara kerja sama kami bawa ke daratan dan dimasukan ke pick up untuk diangkut ke TPS. Setelah waktu menunjukkan pukul 11.30, kami pun bebersih dan berisitirahat di pos akhir. Tempatnya memang rindang dan dikelilingi pepohonan. Kami membuat lingkaran besar. Obrolan kami ditemani 3 jenis snack yang diputar selama forum berlangsung. Saya sebagai moderator mengajak rekan-rekan CRP untuk bercerita tentang Cikapundung.

Diskusi dibawakan oleh Abah Te-er namanya. Beliau banyak bercerita tentang bentuk gerakan di Sungai Cikapundung dan bagaimana sungai itu bisa mulai dirawat seperti saat ini dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di tempat itu.

Obrolan singkat itu akhirnya diakhiri dengan pemberian bibit pohon hasil sumbangan U-Green, Sadagori, dan iuran peserta ke pihak CRP oleh Ketua Ugreen, perwakilan Sadagori, dan Presiden KM ITB, Tizar Bijaksana. Dan pastinya diakhiri dengan berfoto bersama :) Angkot sudah menunggu, pukul 12.30 kami bergegas untuk kembali ke kampus. Semua senang, semoga kegiatan ini bermanfaat :)


Mengapa bebersih Cikapundung? Bukannya membersihkan sungai seperti membersihkan sesuatu yang sia-sia? Sudah dibersihkan toh nanti akan kotor lagi.

Tujuan kegiatan ini bukan semata-mata untuk "membersihkan" sungai dari sampah. Ada nilai lain di dalamnya yang ingin kami sampaikan. Adalah tentang kisah di balik Sungai dan kepedulian masyarakat sekitar, masalah di balik Sungai Cikapundung dari buangan yang dikeluarkan langsung oleh masyarakat maupun sebuah instansi pengolah air minum. Yang ingin dihadirkan adalah sense untuk bergerak, melihat keadaan lapangan, dan berpikir. Seluruh partisipan adalah kaum terdidik, dan sebagian besar telah duduk di bangku kuliah. Bukan gerakan serupa bebersih saja yang kami kejar, tetapi justru ide di balik latar belakang keilmuan masing-masing orang yang mungkin bisa membantu memecahkan masalah Sungai Cikapundung ini. Sungai Cikapundung, sungai yang membelah Kota Bandung,menjadi sumber air permukaan, dan seharusnya bisa kita nikmati. Semoga pelajaran yang menjadi tujuan kami sampai ke semuanya. Dan tidak lupa, saya jadi berpikir sendiri tentang ide-ide di kepala saya. Hmm... Ayo keluarkan ide! :D

Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mau berpartisipasi! :) (Dok. Rasyid Aziz)


*) Terima kasih sekali untuk Wisnu, Fusi, Rasyid, Aha, Gigan, Ahan, Adib, Vivi, Windi, Astryd, Depi, Rizky, Dony, Wiku yang sudah membantu teknis acara! :)


Sabtu, 11 Februari 2012

senja februari

Saya mau mengingat seminggu belakangan ini di kota saya, Bandung. Siangnya panas terik yang saking panasnya bikin jengkel dan pusing. Tapi hari ternyata semakin panjang. Sampai pukul 18.30 pun langit masih terang! Sore yang seharusnya jadi titik lelah setiap orang di akhir aktivitasnya, termasuk saya. Lihat ke atas, dan rasakan juga anginnya. Lebih-lebih dengan aksen pohon-pohon yang untungnya masih banyak di sekitaran kampus saya, pemandangan langit ini makin mantap!

Saya baru sempat mengambil gambar ini di hari Rabu 8 Februari tepatnya pukul 18.24. Untungnya saya membawa kamera pocket kesayangan saya! :) Awalnya saya berjalan melewati lapangan rumput, kemudian ke Jalan Ganesha yang di sisi kanan kirinya masih banyak pepohonan tinggi.

sore di lapangan SR

Daaan cekrek! Yak pastinya jauh lebih bagus dengan lihat dari mata sendiri. Aslinya masih jauh dari foto-foto di bawah ini. Hmm.. saya bersyukur bisa mendapat sedikit energi dan kesenangan dari melihat sore! :)



Jalan Ganesha (beberapa kali berhenti berjalan untuk ambil foto. Serasa turis :p)

Terima kasih untuk sore yang cantik :)

*terpikir menuliskan ini karena baru saja melewatkan Sabtu sore yang sangat menyenangkan hari ini. Sempat hujan sebentar, tapi tetap diakhiri dengan sore yang menenangkan. :)

Jalan Ganesha, depan Warung Pasta