Halooo perkenalkan ini sepeda kesayangan saya, namanya Oman. Diadaptasi dari Hanoman tokoh favorit saya di cerita Ramayana. Kenapa Hanoman? Karena tanpa ia sadari, ia adalah termasuk orang terkuat. Warnanya juga putih, sama seperti sepeda saya ini. Eits jangan mentang-mentang ini sepeda lipat lalu diremehkan ya. Buktinya saya masih selamat dan kuat gowes dari kampus ITB sampai Goa Belanda, Tahura! :D
Saya mau beri sedikit tips & trick menggunakan folding bike :
- Buat ikatan batin dengan sepedamu. Eh jangan bingung dulu. Ini penting lho. Saya sampai menolak ditawari pakai sepeda gunung sama Kak Fariz karena saya lebih percaya sama Oman :)
- Percaya sama dirimu dan sepedamu. Ayo! Kamu pasti bisa gowes sampai atas!
- Lupakan bahwa dia adalah sepeda lipat. Ah sama saja kok, sepeda-sepeda juga. Hehehe. Karena kalau kita terus-terusan mengingat diameter rodanya yang jauh lebih kecil dari sepeda-sepeda lainnya, kamu bisa stres nanti dan menghitung capeknya.
- Jangan gunakan gigi 1 ketika di tanjakan, securam apapun itu. Mengapa? Karena ketika kita menggunakan gigi 1, maka tidak ada harapan lagi untuk lebih ringan gowesnya. Ah pupuslah sudah harapan deh. Lebih baik pakai gigi 2 dan 3 secara bergantian. Kalau sudah gila nanjaknya dan terlalu capek, barulah boleh dipakai, tapi ketika tanjaknya melandai, jangan lupa langsung ganti ke gigi 2 lagi.
- Pasang sadel lebih tinggi. Ini juga dilakukan di sepeda-sepeda lain sih. Gowesnya akan lebih kuat karena kekuatannya dari atas badan ke bawah.
- Nafas teratur, jangan buka mulut ketika ngos-ngosan. Eh ini juga penting lho, karena tenggorokan akan lebih cepat kering dan haus. Selain itu ketika kita kurangi megap-megap, kelihatannya akan tetap oke dan cool :)
- Jangan terlalu sering melihat betapa jauh dan terjalnya tanjakan. Ya okelah kalau dalam kehidupan itu kita harus melihat jauh ke depan. Tapi untuk yang ini kurang saya sarankan, Bung! Melihat betapa jauhnya tanjakan yang mau kamu lewati hanya bikin down. Jadi, konsentrasi aja sama jalanan yang lagi dilewati.
- Pakai ransel! Males banget kan kalau harus bolak balik betulin posisi tas? Ini akan sedikit menguras energimu.
- Bawa barang seperlunya. Barang bawaan yang berat akan menghambat juga tuh. Eh tapi jangan sampai lupa bawa minum sendiri ya. Ingat! Kurangi sampah botol plastik!
- Ambil posisi di garda depan. Meskipun di barisan depan rombonganmu adalah cowok-cowok strong dengan mountain bike yang giginya di depan belakang roda, tetap jaga posisi di depan! Karena ini akan memotivasimu untuk selalu gowes cepat.
- Kalau sudah capeknya pol, yah bolehlah dituntun sepedanya. Tapi jangan berhenti ya. Tetap bawa sepedamu pelan-pelan.
- Gunakan celana dan sepatu yang nyaman.
*)beberapa foto adalah hasil jepretan saudara Fahma. Hatur nuhun Fahma!
woh rani, aku klo ditanjakan pasti pake gigi 1. hahahaha..
BalasHapusya, masi tanjakan kanayakan si, belum tanjakan dago menuju tahura. wek.
hebaaat. menakjubkan :D
.yk.
ehehehhe coba dinaikin lagi kak ami :D nnti kalo udah kebiasa pasti rasanya jadi lama bgt kalo pake gigi 1. eh iya tuh tapi tanjakan kanayakan lumayan terjal. aku juga kayanya pake gigi 1 deh kalo itu :p
BalasHapuswaa..isi blognya dekrani semakin keren! hmm.. beberapa catatan :
BalasHapus1. ingat! sepeda lipat = roda kecil = lebih banyak kalori terbakar = lebih cepet kurus, hahahaha
2. hmm.. kayanya dalam kehidupan juga ngga boleh ngeliat terlalu jauh juga deh. nanti yang 'deket' malah ngga keliatan.. ya dua-duanya sama-sama dilihat lah ya.. :)
tetap semangat dekraaannn!! untuk menulisnya, untuk sepedahannya, untuk semua kegiatannya
love you!
mbakdan
hihi iya makasih mbak daannn :D
BalasHapuswah poin 1 sama 2 juga pas tuh :)
Pakai sepeda lipat, bukan saat nanjak yang saya takutkan, justru waktu melintasi turunan. Apa ada yang punya tips jitu mengatasi turunan pakai seli? terima kasih
BalasHapus