Kamis, 29 September 2016

Lantunan Penyentil Para Pemuda

begitu banyak rintangan yang harus kita hadapi
lalu mengapa kau diam saja tak berdaya
di belia usia di masa yang paling indah
kau tampak tak bergairah

sementara yang lainnya hidup seenaknya
seakan waktu takkan pernah ada akhirnya
hanya mengejar kepentingan diri sendiri
lalu cuek akan derita sekitarnya

astaga, apa yang sedang terjadi
oh oh astaga, hendak kemana semua ini
bila kaum muda sudah tak mau lagi peduli
mudah putus asa dan kehilangan arah

apa yang terjadi, hendak kemana semua ini
apa yang terjadi, sudah tak mau peduli
apa yang terjadi, hendak kemana semua ini
apa yang terjadi, sudah tak mau peduli

***

Lagu yang populer di era 90-an ini menarik perhatian saya saat telepon genggam salah seorang kawan saya berdering. Kembalilah saya di masa kecil saya, ketika mendengar lagu yang dilantunkan Ruth Sahanaya, lalu dinyanyikan ulang oleh Andien ini.

Namun momennya berbeda. Saat dulu saya masih kecil, saya belum memperhatikan lirik setiap lagu. Yang saya ingat hanya bagian "Astaga, apa yang sedang terjadi" - nya saja. Sisanya? Saya lupa sama sekali. Ditambah lagi, lagu tersebut memang bukan menyasar pada saya yang masih ingusan saat itu.

Sekarang, setelah ditilik lebih dalam, rupanya pesan dalam lagu ini sangat dalam, khususnya untuk para pemuda. Dibawakan dengan nada lebih bersemangat oleh Ruth Sahanaya, tanda sebuah peringatan, dan dengan gaya easy listening oleh Andien, tanda sebuah perenungan.

oh oh astaga, hendak kemana semua ini
bila kaum muda sudah tak mau lagi peduli
mudah putus asa dan kehilangan arah

Ayo bangun wahai pemuda!

#selfreminder

2 komentar:

  1. hahaha lagu jadul tuh emang gitu ran, topiknya tuh dalem.

    kaya lagu Iwan Fals - Sarjana Muda tentang getirnya sarjana muda cari kerja. jadi dari dulu juga memang sudah susah cari kerja.

    atau lagu Rhoma Irama - 135 juta, tentang Bhinneka Tunggal Ika. liriknya tuh berisi, berpesan. bukan cuma pepesan.

    lagu-lagu tuh jadi rekaman sejarah, menggambarkan kondisi bangsa waktu itu. Kalau sekarang lagu-lagu kita cinta-cinta semua, ya begitu2 aja, hehehe.

    BalasHapus