Cerita ini saya dapatkan dari teman saya, Joaqim. Awalnya Joaqim mengirimkan cerita ini untuk Dynta, tapi ketika saya membacanya, membuat saya berpikir dan lagi-lagi jadi refleksi diri. (Sepertinya entah kenapa akhir-akhir ini sedang sering mendapat inspirasi untuk "berkaca" lagi pada diri sendiri). Jadi begini ceritanya :
Elang merupakan jenis unggas yg mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi utk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pd umurnya yg ke 40.
Saat umur 40 thn, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya mjd sgt berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yg menyakitkan selama 150 hari.
Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung utk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.
Pertama, ia hrs mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dr mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yg baru tumbuh itu, ia hrs mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yg baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yg panjang dan menyakitkan.
5 bulan kemudian, bulu2 yg baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yg BESAR untuk memulai sesuatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan2 lama yg mengikat dan melekat kuat, meskipun itu adalah sesuatu yg menyenangkan dan membuat kita terlena.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal2 baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yg terpendam, mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan!
Tantangan terbesar untuk berubah ada di dalam DIRI SENDIRI.
Kapan fase itu akan saya lewati dalam cerita hidup saya ya?
Hmmmmm.. (berpikir)
Elang merupakan jenis unggas yg mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi utk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pd umurnya yg ke 40.
Saat umur 40 thn, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya mjd sgt berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yg menyakitkan selama 150 hari.
Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung utk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.
Pertama, ia hrs mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dr mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yg baru tumbuh itu, ia hrs mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yg baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yg panjang dan menyakitkan.
5 bulan kemudian, bulu2 yg baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yg BESAR untuk memulai sesuatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan2 lama yg mengikat dan melekat kuat, meskipun itu adalah sesuatu yg menyenangkan dan membuat kita terlena.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal2 baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yg terpendam, mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan!
Tantangan terbesar untuk berubah ada di dalam DIRI SENDIRI.
Kapan fase itu akan saya lewati dalam cerita hidup saya ya?
Hmmmmm.. (berpikir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar