Kamis, 10 Mei 2012

Belajar Menata Kerangka Berpikir dan Organisasi

Senin, 26 Maret 2012
16.00 WIB Dipati Ukur 65 Pav

Dulunya kegiatan ini dinamai Rabu belajar, yang rutin dilakukan tiap Rabu oleh teman-teman Komunitas Sahabat Kota (KSK). Sekarang tidak rutin diadakan per minggu, tetapi hanya beberapa kali saja. Kali ini Kak Agni akan berbagi soal "Organizing Organization".

Diawali dengan perkenalan satu persatu sambil diiringi musik yang berbeda setiap orangnya. Kami diminta untuk menggambar tentang diri yang berhubungan dengan lagu acak yang diberikan untuk masing-masing dari kami. Yap, saya bersama Agni, Ani, Puteri, Deta, Atu, Awe, Susan, Dede, Asep, Rendy, dan Haris. Lagu untuk saya adalah Fly Me to The Moon, yang saya gambarkan dengan diri saya memandang bulan. Apa tuh artinya? 

"Halo, perkenalkan nama saya Rani. Saya suka memperhatikan hal-hal kecil dan itu sangat mempengaruhi mood saya. Salah satu contohnya memperhatikan bulan" 

Media belajar kami di sini adalah berlembar-lembar kertas re-use, krayon, dan spidol. Mendeskripsikan sesuatu lewat tulisan singkat maupun gambar, yang kemudian masing-masing menceritakan isi miliknya.



Corat-coret selama lingkar belajar


Sesi 1 Appreciative Inquiry

Bagaimana Bandung yang sekarang menurutmu? 

Sebagian besar menjawab : Macet, Penuh, Panas, tapi.. orang-orangnya cair dan sebagainya. Nah inti materinya adalah ada 4 tipe seseorang menilai sesuatu :
  1. Jawaban Konstruktif
    • (Negatif), tetapi menyebutkan sebab-sebabnya
    • (Positif) dengan menyebutkan harapan ke depannya
  2. Jawaban Destruktif
    • (Negatif), titik
    • (Positif) tapi... (menyebutkan hal negatif lainnya)
Dari sini saya belajar sesuatu untuk mencoba menilai segala sesuatu dari sisi konstruktif. Menilai dengan rasa optimis dan menganalisis kenapa hal negatif tersebut bisa terjadi. Untuk sesi ini saya jadi berkaca dan menemukan kenyataan bahwa kebanyakan didikan semua orang adalah mengevaluasi segala sesuatu mulai dari hal negatif. Padahal banyak hal positif yang ada, patut disyukuri dan terus bisa dikembangkan. Saya merasa beruntung telah menyadari ini :)


Sesi 2
Dalam sesi ini banyak hal yang saya dapatkan sekaligus. Kami dibagi dalam 3 kelompok dengan 3 hal berbeda yang harus kami perankan dan kerjakan :
  1. Sebagai orang-orang dalam pemerintah kota Bandung yang mau membuat program asik untuk Bandung
  2. Perusahaan tekstil yang di demo pegawainya, meminta kenaikan gaji
  3. Menilai teman-teman dari cara berpakaian (saya dapat yang ini)
Saya ceritakan proses saya dan teman sekelompok menilai cara berpakaian teman-teman lain. Mulai dari "anak kesayangan dosen" sampai "wanita karir". Awalnya kami mengerjakan dengan hanya membuat coretan nama dan deskripsi di kertas, memanjang ke bawah. Lalu Kak Agni mengajukan bentuk kotak segi empat dibagi empat (seperti sumbu x dan y) dengan sumbu vertikal atas untuk zaman dulu, dan bawah untuk hip/trend. Sedangkan pada sumbu horizontal sebelah kiri untuk casual dan kanan untuk formal. Kami diminta menempatkan nama-nama sesuai posisinya. Misalnya Rani bergaya casual agak jadul, maka nama saya diletakan di sebelah kiri agak ke atas.

Ketika proses evaluasi, saya belajar untuk mencoba memodelkan dalam pemetaan sesuatu. Saya akui tabel dari Kak Agni membuat pemetaan menjadi lebih simpel dengan waktu yang ada. Saya si anak yang masih punya kesulitan meringkas sesuatu dan harus detail ini merasa menemukan cara baru dalam pemetaan. Yeay! Model semacam ini bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis pemetaan.

KISS : Keep It Simple Stupid!


Conflict Resolution Model
Dalam rapat, Edward de Bono punya teori Six Thinking Hats, 6 cara berpikir :
  1. White hat : focuses on data, facts, information known or needed
  2. Red hat : focuses in feelings, hunches, gut instinct & intuition
  3. Yellow hat : values & benefits, why something may work
  4. Black hat : difficulties, potential problems, why something may not work
  5. Green Hat : creativity, possibilities, alternatives, solutions, new ideas
  6. Blue hat : manage the thinking process, focus, next step action plans.
Waah ini membuat saya geli sendiri membayangkan bagaimana cara saya berpikir dalam rapat. Melihat teori ini dan mengingat rapat-rapat yang saya jalani, ya ternyata masing-masing orang punya kecenderungan dan perannya masing-masing. Membicarakan sesuatu kadang membutuhkan semua komponen pemikiran-pemikiran ini :)

Untuk simulasi perusahaan tekstil, ada 2 jenis cara untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut 2 pihak :
  1. Emotional :
    • Light : sama - sama mengalah
    • Fight : pihak lain yang kalah, diri sendiri memenangkannya
    • Give up : pihak lain yang dimenangkan
  2. Rational :
    • Consensus : tercapai kesepakatan
    • Compromize : win lose - win lose
    • Evade responsibility : mengundang pihak ke tiga sebagai penengah
Nah, apa kebiasaanmu dalam menyelesaikan permasalahan 2 pihak?

Untuk simulasi program oleh pemerintah kota Bandung, ada teori tentang poin-poin yang perlu dipertimbangkan dalam merancang sesuatu :

Spesific, Measurable, Achievable, Realistic, Time Frame
Positively Stated, Understood, Relevant, Ethical
Challenging, Legal, Enviromentally sound, Accept, Recorded

Untuk mencemplungkan seseorang dalam organisasi atau komunitas kita, ada beberapa poin yang perlu dilewati untuk mencapai titik totalitasnya :
  1. Orientation
  2. Trust Building
  3. Goal Clarification
  4. Commitment
  5. Implementation
  6. High Performance
  7. Renewal
Dan pastinya dalam pendampingan seseorang yang nantinya akan kita percaya adalah memerlukan tahap :
  • Instruksi
  • Coaching (mendampingi sambil ditemani)
  • Support (dukung 100%)
  • Delegating (mendelegasikannya, mandiri)
Nah rentetan teori tadi disampaikan Kak Agni dengan berbekal buku "The Decision Book". Berbagai macam permodelan dapat diakses di blog 50topmodels

Ini dia "kitab" nya

Sekarang ada teori yang dibuat oleh Kak Agni sendiri, dari hasil sejuta pengalamannya. Step-step dalam menjalani meeting, ABCDEF Meeting :
  • Accumulative, kumpulkan bahan-bahan untuk meeting
  • Brightness, pilih "aha!" momment dari sekian banyak bahan/ide
  • Constrain, buat batasan
  • Develop, kembangkan ke hal detail
  • Enthusiasm, membagu tugas sesuai interest masing-masing
  • Focus!
  • Goals (ini yang harus dibuat dari awal)
Semua ini hanyalah teori, intinya adalah Walk the Talk. Semuanya belum benar kalau belum diaplikasikan. Saya jadi terdorong untuk mengaplikasikan beberapa permodelan, mulai dari hal-hal kecil. Sayangnya masih sedikit orang Indonesia yang merefleksikan cara belajarnya, hanya fokus pada tools yang ada dan terkadang lupa merefleksikan diri sendiri.

Yak, sudah dapat teorinya, saatnya mencoba merealisasikannya!

Terima kasih untuk Kak Agni Yoga Airlangga yang sudah membagi energi dan ilmunya :) semoga sukses terus berkarya di Kota Malang!

1 komentar:

  1. wah.. aku ikut tapi telat bangett.. terima kasih sudah merekamnya dengan baik sekali! ikut share, yaa :) tq ran!

    BalasHapus