Kamis, 29 September 2011

tempat main baru di babakan siliwangi!



Masih ingat sayembara desain Babakan Siliwangi yang digagas oleh Bandung Inisiatif? Cek http://bandunginisiatif.blogspot.com/ . Ringkasnya, sayembara yang didukung beberapa komunitas dan lembaga di Bandung ini bertujuan untuk menampung aspirasi warga Bandung tentang "Mau diapain sih Baksil ini?"

Nah, sayembara telah melahirkan pemenang dari kota Jogjakarta. Tidak ada rencana untuk merealisasikan hasil sayembara. Tiba-tiba ada kabar mengenai Tunza International Youth and Children Conference 2011 yang akan diselenggarakan di Kota Bandung. Yang lebih mengagetkan, salah satu rangkaian acaranya adalah "Pencanangan Hutan Babakan Siliwangi sebagai Hutan Kota Dunia". Lengkapnya tentang info ini bisa dilihat di sini.

Singkat cerita, salah satu yang mengagetkan juga, bagian dari desain rancangan Babakan Siliwangi ini mendapat dana untuk realisasi. Jadilah sebuah jembatan kayu yang sangat menarik!

Berhubung lokasinya tidak jauh dari kampus, saya dan Wisnu sempatkan tadi siang sebelum menjaga stand di Tunza berjalan kaki ke sana. Aksesnya mudah, langsung masuk dari depan Circle K Taman Sari. Menarik sekali teman-teman! Udara pukul 11 siang yang terik ini langsung hilang disambut hawa sejuk yang bisa saya rasakan saat berjalan di atas jembatan dan dikelilingi pohon-pohon.

Parkiran sepeda di depan






Ada 4 panel informasi yang bercerita tentang Bandung, Babakan Siliwangi, dan opini perwakilan komunitas.

Semoga tetap terjaga terus dan bukan proyek "dadakan" yang lalu ditinggal begitu saja ya! Yang jelas, saya senang punya tempat seperti ini di Bandung :) Hanya satu yang kurang, yang sempat saya bahas dengan Wisnu. Lampu! Malas juga kan kalau malam-malam tempat ini jadi kurang bersahabat?

Ayo bagi yang belum mencoba "wahana baru" ini, langsung bawa kakimu ke sana! :D

6 komentar:

  1. eh tapi kalo ada lampu bakalan ganggu ekosistem yang ada ga sih?? baru cuma perkiraan aja sih, silakan kalo ada yg bisa ngejelasin secara ilmiah :)

    BalasHapus
  2. bisa jadi.. bisa juga akan jadi polusi cahaya lagi ya. soalnya baru dapet info dari temen dalo dari sudut pandang anak astronomi, akan mengganggu proses mereka waktu neropong langit. Baksil yang tidak ada penerangan jadi alternatif arah peneropongan katanya. Hmm..

    BalasHapus
  3. Ran, itu jembatannya mengarah kemana?

    BalasHapus
  4. Itu jembatannya buntu. Kita hanya bisa liat keadaan hutan tanpa turun lewat situ :) jadi ya fungsi jembatan itu memang buat lihat2, bukan buat akses masuk hutannya.

    BalasHapus
  5. Damn!! Keren banget!!
    Ran, buat pencahayaan, kan ga semua lampu berkontribusi pada polusi cahaya. Lampu-lampu yang pake tudung dan dihadapkan ke bumi contohnya, jadi ga banyak buang cahaya ke langit.
    Kalo menurut gue yang kurang adalah aktivitas warga, tapi sangat wajar lah ya kalo sekarang belom banyak. Tapi gue yakin pasti lo (dan banyak orang yang peduli dengan Baksil dan Bandung) udah pada punya rencana supaya tamannya bener-bener bisa jadi role model Ruang Terbuka Hijau. Mantap!!

    BalasHapus
  6. Klo untuk prewed juga keren yah.. tp free ga sih klo buat prewed ??

    BalasHapus