Seumur-umur saya belum pernah ke pasar malam. Di dekat rumah saya sebenarnya ada, cuma saya selalu enggan untuk ke sana karena yang ada di bayangan saya adalah kurang aman.Padahal pasti menyenangkan dan banyak objek foto menarik.
Dan sekumpulan anak ITB pun membuat pasar malam. Tidak di bawah payung lembaga apa pun, bergerak independen. Tujuannya untuk mendukung UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Mereka memanfaatkan lahan kosong di bawah Jembatan Pasopati. Menarik! Memanfaatkan tanah lapang yang tidak terpakai dan mengambil lokasi di bawah jembatan sehingga kalau hujan pun tak jadi becek dan aman terlindungi.
Pasar dibuka dari pukul 3 sore dan pukul 11 malam mulai sepi. Saya datang dari pukul 8 malam. Ada 4 permainan yang bisa dinikmati, yaitu komidi putar, piring putar (saya tidak tahu istilahnya, karousel, dan kereta-keretaan. Setiap permainan harus merogoh kocek sejumlah Rp 5000,00. Cukup mahal, mungkin karena pelanggannya adalah mahasiswa, bukan pasar malam biasanya. Atau memang harganya standarnya segitu? Tetapi hitung-hitung membantu usaha kecil, saya sih tidak masalah. Toh seru juga ternyata. Adik-adik dari penduduk sekitar pun mendapat kesempatan unjuk kebolehan. Ada yang break dance, jaipongan, sampai menari korea. Menarik! Lain kali saya akan coba ke pasar malam yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar